12 PENYAKIT BERUMAH TANGGA 1. KUTILAN: KURANG TAHU ILMU PERNIKAHAN. Rumah tangga akan sukses jika dipandu dengan ilmu agama. Ilmu agama suami istri yang mumpuni akan diberi kebaikan dalam rumah tangganya. Rasul bersabda: مَنْ يُرِدِ اللهُ بِهِ خَيْرًا يُفَقِّهْهُ فِي الدِّين Artinya: “Barangsiapa dikehendaki Allah kebaikan, maka akan dipahamkan ia dalam ilmu agama.”(HR. Bukhari) 2. KUTUAN: KURANG TAHU ARAH DAN TUJUAN PERNIKAHAN. Tujuan pernikahan Seperti dalam Surah Rum ayat 21, adalah supaya kita bisa hidup damai penuh ketenangan, saling jaga, saling melengkapi saling membahagiakan. وَمِنْ آيَاتِهِ أَنْ خَلَقَ لَكُمْ مِنْ أَنْفُسِكُمْ أَزْوَاجًا لِتَسْكُنُوا Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu tenteram..(Ar-rum: 21) 3. KUSTA : KURANG SABAR MERAIH CITA. Naik tangga mesti dari tangga pertama dulu! Kebanyakan kita ingin langsung ingin langsung sampai ditangga puncak. Tentu tidak mungkin! Maka sabarlah berpro
Sertifikat ini diberikan kepada Dewan Juri Musabaqah ke IV di LPI Dayah Darul Mubtadi, dalam rangka "Menyambut Tahun Baru Islam 1446 H, Musabaqah kali ini kami angkat tema "Mendidik dan Melatih Kemampuan Untuk Mengembangkan Bakat & Mental Santri" Dengan Jumlah Peserta 65 Orang Jumlah Dewan Juri 7 Orang,,, Jumlah Cabang Yang diperlombakan sebanyak 21 Cabang yang ikuti mulai dari santri kelas Tajzi sampai dengan Santri kelas 6.
"Biografi Singkat Abu Tumin Blang Bladeh" Abu Tumin lahir dari keluarga ulama dan pemuka masyarakat. Ayahnya Teungku Tu Mahmud Syah adalah ulama, tokoh masyarakat dan pendiri dayah. Semenjak kecil Abu Tumin telah dipersiapkan untuk menjadi seorang ulama yang paripurna. Mengawali pengembaraan ilmunya, Abu Tumin pernah mengecap pendidikan umum pada masa Belanda selama tiga tahun. Setelah kemerdekaan, Abu Tumin dalam usianya 12 tahun dimasukkan ke Sekolah SRI, sekolah yang memiliki bahan ajaran yang memadai dalam bidang agama. Sambil bersekolah di SRI, Abu Tumin juga belajar langsung pada ayahnya ilmu-ilmu keislaman, terutama dasar-dasar kitab kuning dan ilmu alat seperti nahwu dan sharaf. Selama lebih kurang tiga tahun Abu Tumin belajar dengan sungguh-sungguh kepada ayahnya Teungku Tu Mahmud Syah yang juga ulama, telah memberikan bekal ilmu yang memadai untuk melanjutkan ke jenjang selanjutnya. Pada usianya 15 tahun, mulailah Abu Tumin belajar dari satu dayah ke da
Komentar
Posting Komentar